Senin, 17 Desember 2012

MOBILITAS SOSIAL

A. Pengertian 
  • Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial yang ada pada istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. 
  • Menurut soerjono soekanto gerak sosial mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
B. Bentuk-bentuk mobilitas sosial 

Dilihat dari arah pergerakannya terdapat dua bentuk mobilitas sosial , yaitu mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal. Mobilitas social vertical dapat dibedakan lagi menjadi social sinking dan social climbing. Sedangkan mobilitas horizontal dibedakan menjadi mobilitas social antarwilayah (geografis) dan mobilitas antargenerasi.

INTEGRASI SOSIAL


Pengertian Integrasi Sosial
                  Dalam KBBI integrasi diartikan pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat
 Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan lain sebagainya.

Pengertian integrasi sosial menurut ahli :
  • Menurut Baton : integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan pada ras tersebut
Syarat terjadinya Integrasi
Menurut  William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, syarat  terjadinya integrasi sosial adalah :
  • Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka
  • Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma
  • Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten

KEKERASAN DAN CARA PENGENDALIAN KONFLIK


Kekerasan merupakan perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau hilangnya nyawa seseorang atau kelompok orang ataupun menyebabkan kerusakan harta benda orang lain.

Teori – teori tentang Kekerasan :

Menurut Thomas santoso, terdapat 3 teori tentang kekerasan, yaitu :
  1. Teori Kekerasan sebagai tindakan actor (individu) atau kelompok
    • Manusia melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan, seperti kelainan genetik atau fisiologis.
  1. Teori Kekerasan Struktural
    • Kekerasan bukan berasal dari orang tertentu melainkan terbentuk dalam suatu sistem sosial. Para ahli memandang kekerasan tidak hanya dilakukan oleh aktor atau kelompok semata melainkan dipengaruhi oleh suatu struktur
  1. Teori Kekerasan sebagai kaitan antara aktor dan struktural
    • Konflik merupakan sesuatu yang telah ditentukan sehingga bersifat endemik bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu ada 4 jenis kekerasan yang diidentifikasikan, yaitu  kekerasan terbuka (yang dapat dilihat), kekerasan tertutup (kekerasan tersembunyi, berupa ancaman), kekerasan agresif (kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, penjambretan),  kekerasan defensif (kekerasan yang dilakukan untuk melindungi diri)

KONFLIK SOSIAL


Pengertian Konflik menurut Ahli :
  • Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
  • Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.
  • Dr. Robert Lawang : konflik merupakan perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan, dimana tujuan dari mereka yang berkonflik tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga menundukkan saingannya.

Faktor-faktor Penyebab Konflik
  1. Perbedaan antarindividu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
Misalnya : dalam kantor ada karyawan yang suka mendengarkan music keras, ada yang menyukai suasana tenang, dari berbagai perbedaan tersebut maka akan menimbulkan rasa benci yang menimbulkan konflik.

  1. Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya. Interaksi sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat konflik.

  1. Perbedaan Kepentingan
Setiap kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula. Perbedaan kepentingan itu dapat menimbulkan konflik diantara mereka. Misalnya : dalam pemanfaatan hutan, para petani merambah

  1. Perubahan Sosial
Perubahan yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu dengan masyarakat.
Sebagai contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny, sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan timbulah konflik diantara mereka.

Sabtu, 15 Desember 2012

STRATIFIKASI SOSIAL

Stratifikasi berasal dari kata stratum yang berarti tingkatan, dan socius yang berarti teman atau masyarakat. Menurut para ahli pengertian stratifikasi sosial adalah :
1. Pitirim A. Sorokin (1959), stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada kelompok sosial yang teratur. Lebih lanjut dikatakan bahwa stratifikasi merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat.
2. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, stratifikasi merupakan perbedaan status yang berlaku dalam masyarakat.
3. Robert M.Z. Lawang, stratifikasi merupakan penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previlese dan prestise.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat kedalam kelas-kelas secara vertikal yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang paling tinggi sampai rendah.

Senin, 22 Oktober 2012

DIFERENSIASI SOSIAL


Diferensiasi merupakan perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarki)
Bentuk-bentuk diferensiasi meliputi:
*      Berdasarkan Ras
Pengelompokkan berdasarkan ciri fisik, seperti warna kulit, rambut, serta bentuk-bentuk bagian wajah. Secara garis besar Ras dibagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut:
  1. Ras Mongoloid (berkulit kuning kecoklatan)
  2. Ras Negroid (berkulit hitam)
  3. Ras Kaukasoid (berkulit putih)

STRUKTUR SOSIAL


1.    Pengertian
Pada dasarnya, struktur sosial diartikan sebagai susunan terhadap sesuatu yang memiliki bagian-bagian atau unsure-unsur dan membentuk suatu susunan. Berikut merupakan pengertian struktur sosial menurut para ahli:
a.  Raymond Flirth menyatakan bahwa struktur sosial merupakan suatu pergaulan manusia meliputi berbagai tipe kelompok dan meliputi lembaga-lembaga dimana orang ambil bagian.
b.  Soerjono Soekanto (1993) menyatakan bahwa, organisasi berkaitan dengan pilihan dan keputusan dalam hubungan-hubungan sosial aktual. Struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi sosial dan peran sosial.
c.  ER. Lanch menetapkan konsep tersebut pada cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara individu dan kelompok sosial.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peran dengan batas perangkat unsur-unsur sosial yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku dalam masyarakat.